Jumat, 28 Januari 2011

Strategi dan Peluang Bisnis

Status sebagai karyawan suatu perusahaan besar, mungkin bisa menjadi kebanggaan bagi Anda. Atau Anda yang sudah mempunyai posisi cukup matang, dan penghasilan yang lumayan besar. Namun, keinginan memulai usaha sendiri sering muncul di benak sebagian orang. Bisa mengerjakan sesuatu yang Anda sukai dan mengatur ritme kerja sesuai keinginan memang menggiurkan. Sedangkan bagi Anda yang telah menjalankan usaha, tentunya dapat bertahan menjalankan usaha merupakan tantangan tersendiri.
Namun memulai usaha baru, atau bagi Anda yang sudah berkecimpung lama di dunia bisnis, tentunya sudah merasakan betapa perlu perjuangan berat jika ingin bertahan dan mencapai kesuksesan. Apalagi, jika bisnis yang Anda jalankan tersebut sama dengan dengan kebanyakan orang. Mau tak mau Anda harus melakukan banyak inovasi agar tidak tergusur oleh yang lain. Harus pula menjadi yang berbeda dari kebanyakan orang, walaupun bukan yang pertama.
Bagi Anda yang ingin tetap survive menjalankan bisnis Anda, berikut tips untuk mampu survive dalam dunia bisnis:
* Tentukan Brand dan Positioning Produk.
Brand dan positioning tersebut haruslah yang sesuai dengan target market dan dapat mewakili karakteristik dari barang yang diproduksi. Brand aksesori untuk remaja misalnya, tentunya harus dapat mewakili jiwa dan cita rasa remaja.
* Tentukan Lokasi Penjualan.
Lokasi penjualan ditentukan oleh lokasi calon pembeli. Calon pembeli harus mudah mencapai lokasi penjualan sehingga strategi pemasaran dapat berjalan dengan baik.
* Dekati Calon Pembeli Dengan Perkenalan Brand dan Positioning Produk.
Bisa dengan mengikuti event semacam bazar, membuat website, menyebarkan flyers atau brosur, hingga membuat iklan dan memuatnya di media cetak maupun elektronik.
* Buat Penawaran Menarik.
Di bulan-bulan pertama sebaiknya dibuat beberapa penawaran yang dapat menarik minat calon pembali untuk mencoba menggunakan produk. Ubah penawaran pada waktu-waktu tertentu hingga posisi brand dan positioning kuat di benak calon pembeli. Saat brand dan positioning produk sudah mulai dikenal, bukan berarti keadaan sudah aman. Justru saat inilah kondisi mulai berbahaya karena pesaing pun sudah mulai mengenal Anda.
* Network.
Perluas jaringan dengan membuka hubungan. Misalnya dengan meminjamkan produk menjadi properti dalam majalah, mensponsori event yang sesuai dengan segmen konsumen, atau membuka lokasi penjualan baru. Dengan begitu, konsumen akan tambah mengenal produk Anda.
* Mengembangkan Usaha.
Jika di awal Anda merintis usaha, segmentasi target market Anda adalah remaja, Anda boleh saja merambah ke segmen wanita dewasa. Selama jenis usaha dan jenis produknya tidak jauh berbeda, Anda tinggal menyesuaikan strategi marketing yang sudah ada.
* Kuatkan hati.
Kerja keras dan Pantang Menyerah. Menjalankan usaha sendiri tentunya cukup melelahkan, menyita waktu dan pikiran. Sementara orang lain memperoleh penghasilan tetap setiap bulan, Anda harus memikirkan berbagai pengeluaran. Inilah seni dari menjalankan usaha sendiri. Kuatkan hati, kerja keras dan pantang menyerah.
* Nama Brand Usaha.
Last but no least, jangan pernah memilih nama brand yang sama persis dengan nama brand lain yang telah ada.
Tumbuhkan kembali semangat bisnis. Saat ingin mencari sesuatu yang berbeda dari yang lainnya, cukup banyangkan padang rumput yang penuh dengan ilalang berbunga coklat dan berdaun hijau. Sangat indah. Namun lama kelamaan Anda kan merasa bosan. Karena ya begitu-begitu saja, tidak ada yang menarik. Coba seandainya ada ilalang yang berbunga merah dan berdaun kuning, tentu akan menjadi pemandangan yang berbeda. Dan Anda berusaha ingin tahu ilalang tersebut lebih dekat. Hal ini juga berlaku didunia bisnis.
Ingin mulai berbisnis tapi takut gagal? Wajar saja jika anda takut berbisnis, karena -pada kenyataannya- memang lebih banyak yang gagal dibandingkan yang sukses. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko gagal berbisnis.
Jadikan hobi sebagai bisnis. Diperlukan komitmen dan ketekunan secara terus menerus untuk membangun bisnis. Jika yang dikerjakan itu hobi, pastinya bisnis anda akan menjadi hal yang menyenangkan dan dikerjakan tanpa mengenal waktu atau lelah.
Jeli melihat penawaran investasi bisnis. Jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk berinvestasi hanya karena tergiur dengan besarnya keuntungan yang dijanjikan. Bila perlu, mintalah rekomendasi dari konsultan bisnis yang terpercaya.
Buat perencanaan bisnis. Biarpun hanya di selembar kertas, tulislah apa yang ingin dicapai di bisnis anda dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
Anggaran bisnis. Perhitungkan anggaran yang diperlukan untuk memulai bisnis, operasional sampai akhirnya bisnis itu diperkirakan bisa menghasilkan keuntungan. Siapkan juga dana cadangan untuk berjaga-jaga dari hal yang tak terduga.
Kompetitor. Cari tahu siapa kompetitor bisnis anda dan pelajari bagaimana cara mereka menjalankan bisnis.
Jadilah unik. Setelah mempelajari atau menganalisa kompetitor, jadikan bisnis anda “unik”. Bukan cuma produk yang bisa unik, unik juga bisa dari cara promosi, pelayanan, nama, dll.
Target pasar. Tentukan target pasar dan pastikan bahwa bisnis anda memang sangat diperlukan oleh target pasar tersebut.
Happy problem. Siapkan diri anda untuk mengatasi segala masalah yang pasti akan muncul di sepanjang perjalanan anda menuju sukses. Di sinilah letak perbedaan antara orang sukses dan orang gagal. Yang membedakan adalah cara bagaimana orang tersebut menghadapi masalah yang datang.
Orang sukses menghadapi masalah sebagai happy problem atau tantangan untuk bisa mencapai sukses yang lebih besar. Mereka selalu berusaha kreatif mencari solusi untuk "menjinakkan" tantangan. Karena, mereka yakin semua masalah pasti ada solusinya.
Bisnis merupakan kegiatan yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, manusia, maupun organisasi. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.
Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Perubahan dan inovasi sangat diperlukan dalam bisnis terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Hakikatnya adalah untuk memberi kepuasan bagi konsumen karena adanya perubahan lingkungan, seperti pendapatan, ternd atau model, gaya hidup, dan perkembangan teknologi.
Yang namanya bisnis pastilah ada persaingan di dalamnya, tak terkecuali bisnis di internet. Dari waktu ke waktu, tahun berganti tahun nampaknya potensi dan peluang bisnis internet semakin diminati.
Perkembangan teknologi yang melaju begitu cepat menjadi sinyal bahwa agar bisa mengikuti kemajuan, orang harus segera mengupgrade kemampuannya untuk bisa bersaing secara lebih luas.
Mereka yang dulu mempunyai usaha konvensional sekarang mulai melebarkan sayap ke ranah internet. Tidak hanya dari kalangan ke atas menengah saja, kalangan bawahpun tak sedikit yang ikut andil peruntungan di dalamnya.
Maka sudah tidak heran jika dahulu hanya segelintir orang semacam mereka yang pandai berkoding saja yang bisa membuat website, sekarang orang awampun juga bisa melakukannya tanpa harus mengerti bahasa pemograman sekalipun.
Apalagi sekarang pemerintah Indonesia mengkampanyekan program melek teknologi bagi rakyatnya. Ini bisa dilihat dengan tersebarnya koneksi internet yang mulai merambah ke plosok-plosok daerah. Bahkan lembaga-lembaga yang dulunya belum terjamah internetpun sekarang sudah ada.
Memanfaatkan perkembangan tersebut, banyak orang yang mendapat celah dan bisa mengambil peluang untuk mereka jadikan lahan mencari penghasilan dan jadilah mereka ikut nimbrung dan meramaikan pasar bisnis internet. Maka mau tidak mau, persaingan itu pasti ada dan harus dihadapi.
Sebenarnya untuk menghadapi persaingan bisnis internet yang begitu ketat bukanlah dengan sama-sama melawan arus dengan ikut-ikutan mencoba hal yang sama dengan bisnis yang sudah lebih maju dahulu. Melainkan dengan memodel apa yang telah ada.
Karena jika jika ikut-ikutan latah ingin bersaing dengan mereka, tentulah akan menjadi sulit apalagi mereka telah mempunyai brand di mata konsumen.
Setiap pebisnis internet sendiri memiliki bidang kelebihan masing-masing, jadinya untuk menghadapi persaingan bisnis itu sendiri juga harus menyesuaikan dengan bidang yang digeluti.
Sebagai contoh, menarik sekali membaca ebook terbaru pengalaman menang kontes SEO bapak Kusuma Putra dalam ebooknya rahasia search engine. Di dalamnya kurang lebih disebutkan, bahwa untuk memenangi persaingan kontes tersebut, tidaklah harus “menyikut” lawan, melainkan sebaliknya, yakni “menggandeng” mereka.
Dalam hal ini adalah saling tukar menukar link yang pada kesempatan itu saya pribadi juga bertukaran link dengan beliau dan hasilnyapun kelihatan di akhir kontes, kami berdua menjadi pemenang walau posisinya harus berbeda. Meskipun begitu, tidak sedikit orang yang bersikukuh tidak mau melakukan cara demikian.
Bahkan ketika dalam kontes SEO Astaga.com, ada saja orang juga peserta kontes melakukan metode blackhat dengan mengcopy paste artikel peserta lain yang sudah mendapat posisi baik di Google, tujuannya adalah tentu saja untuk menjatuhkan peserta tersebut dari posisinya agar dianggap duplicate content oleh search engine. Tapi sayang cara demikian tidak manjur karena terbukti blog sang peserta tersebut masih kokoh di posisi atas.
Dan dengan men-duplicate content bukanlah satu-satunya jalan untuk menjatuhkan lawan demi memenangkan persaingan, malahan dengan citra demikian justru akan menjatuhkan diri sendiri yang akan berbuntut pada citra buruk yang berimbas pada bidang bisnis yang digeluti.
http://www.benih.net/lifestyle/dunia-kerja/tips-bertahan-dan-sukses-di-dunia-usaha.html
http://www.dexton.adexindo.com/artikel-juli5-agar-sukses-berbisnis.html
http://kuncimarketing.com/bagaimana-menghadapi-persaingan-bisnis-internet-yang-semakin-ketat-membuat-rival-anda-bertekuk-lutut/#more-845