Review Jurnal : PERSEPSI AKUNTAN PRIA DAN AKUNTAN WANITA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN
ETIKA PROFESI AKUNTAN
Pengarang : Poniman (Politeknik Negeri Semarang)
ABTRACT
The objectives
of the research is to analyze the perception of man and woman accountant
against business ethic,and to analyze their perception against accountant profession
ethic. Data was collected by filling in questioner. Sample taking technique
used in the research was proposive random sampling, it means that each
accountant profession group is proportionally and randomly made as a sample.
Method used in this hypothesis test was Mann-Whitney U Test and
Independent-Samples T Test.
The calculation
result on the first hypothesis indicates that the number existing in the asymp.sig
column is 0,158 (above 0,05). It means that there is no significant difference between
man accountant’s perception and woman accountant’s perception against business ethic.
The calculation result on the second hypothesis indicates that the number
existing in the asymp.sig column is 0,146 (above 0,05). It means that there is
no significant difference between man accountant’s perception and woman
accountant’s perception against profession ethic.
Keyword:
profession ethic, business ethic, accountant
A.
PENDAHULUAN
Perkembangan
dunia bisnis mendorong munculnya pelaku bisnis baru yang menimbulkan
persaiangan cukup tajam di dalam dunia bisnis. Pelaku bisnis pada umumnya bertujuan
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya agar dapat meningkatkan kesejahteraan
pelaku bisnis dan memperluas jaringan usahanya. Namun terkadang untuk mencapai
tujuan itu sering segala upaya dan tindakan dilakukan walaupun pelaku bisnis
harus melakukan tindakan-tindakan yang mengabaikan berbagai dimensi moral dan
etika dari bisnis.
Meningkatnya
persaingan dan perubahan global, profesi akuntan pada saat ini dan masa
mendatang menghadapi tantangan yang semakin berat, sehingga dalam menjalankan
aktivitasnya seorang akuntan dituntut untuk selalu meningkatkan
profesionalismenya.
Masalah etika
berlaku untuk semua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, etika profesi
merupakan suatu isu yang selalu menarik tanpa etika profesi akuntan tidak akan
ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan
keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.
Berbagai
pelanggaran etika telah banyak terjadi saat ini yang dilakukan oleh akuntan
baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu akuntan dalam
melaksanakan tugas profesionalisnya seharusnya selalu mengedepankan sikap dan
tindakan yang mencerminkan profesionalitas dimana hal itu telah diintrodusir
dalam pedoman dan standar kerjanya.
B.
HASIL
dan PEMBAHASAN
Data Penelitian
Kuesioner
disampaikan kepada staf pengajar pada perguruan tinggi baik perguruan tinggi
negeri (PTN| maupun perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di wilayah Kota
Semarang, Akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik (KAP) yang telah
memiliki pengalaman mengaudit dua tahun, Akuntan yang bekerja di badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) wilayah Semarang yang telah memiliki pengalaman
mengaudit diatas dua tahun dan Akuntan yang bekerja diperusahaan yang telah
memiliki pengalaman bekerja diatas dua tahun di wilayah Kota Semarang.
Hasil
Uji
Untuk
mengkorfirmasi analisis data, dapat dilakukan dengan melakukan pengujian Mann-Whitney
U test. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dilihat secara keseluruhan
angka yang terdapat pada kolom asymp.sig adalah 0,158 (diatas 0,05) yang
berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan
pria dan persepsi akuntan wanita terhadap etika bisnis
Temuan riset ini menunjukkan bahwa
di antara responden laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan dalam hal
persepsi terhadap etika, baik etika bisnis maupun etika profesi. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa temuan riset ini lebih mendukung pendekatan struktural.
Berbeda dengan pendekatan sosialisasi gender yang menyatakan bahwa perempuan
cenderung tidak mau melakukan pekerjaan yang membahayakan pihak lain dan lebih
cenderung menunjukkan perasaan yang kuat sehubungan masalah-masalah etis
dibanding laki-laki, Pendekatan struktural menyatakan bahwa perbedaan antara
laki-laki dan perempuan disebabkan oleh sosialisasi sebelumnya dan persyaratan
peran lainnya. Sosialisasi sebelumnya dikuasai/dibentuk oleh penghargaan (reward)
dan cost sehubungan peran jabatan. Karena pekerjaan membentuk perilaku
melalui struktur reward, laki-laki dan perempuan akan memberi respon
yang sama pada lingkungan jabatan yang sama. Jadi pendekatan struktural memprediksikan
bahwa laki-laki dan perempuan yang mendapat pelatihan dan jabatan yang sama
akan memberikan persepsi etika yang sama pula. Intinya bahwa pendekatan
struktural menyatakan tidak ada perbedaan signifikan dalam perilaku etis antara
perempuan dan laki-laki.
Kemampuan
seseorang untuk memberikan persepsi tentang perilaku tidak etis biasanya
dihubungkan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan (misalnya
lingkungan tempat bekerja, kultur, situasi) dan faktor lainnya yang berkaitan
dengan individu itu sendiri (misalnya pengaruh keluarga, nilai-nilai religius,
pengalaman, karakteristik demografis). Ada sedikit keraguan pada pernyataan
bahwa atribut individual berhubungan dengan alasan moral dan kode etik, namun
ada keyakinan bahwa faktor-faktor individual
C.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil uji Independent-Samples T Test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pria dengan akuntan wanita terhadap
etika bisnis. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang lebih besar
dari 0,05 (sign 0,162). Tetapi terdapat kecenderungan bahwa akuntan wanita
mempunyai persepsi terhadap etika bisnis cenderung lebih baik dibanding dengan
akuntan pria.
Berdasarkan
hasil uji Independent-Samples T Test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pria dengan akuntan wanita terhadap
etika profesi (sign 0,202). Tetapi terdapat kecenderungan bahwa akuntan wanita mempunyai
persepsi terhadap etika profesi cenderung lebih baik dibanding dengan akuntan pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar