Selasa, 15 Maret 2011

Ekonomi Sumber Daya Alam


Pendahuluan

Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan hutan, dan lain-lain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan sumner daya tersebut akan berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini. Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan meningkatkan kesejahteraan umat manusia, dan sebaliknya pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik akan berdampak buruk bagi umat manusia. Oleh karena itu, persoalan mendasar sehubungan dengan pengelolaan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya tersebut agar mengasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia dengan tidak mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Isi
Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mengalokasikan sumber daya yang langka. Ilmu ekonomi sumber daya alam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pengalokasian sumber daya alam seperti air, lahan, ikan, hutan. Mendefinisikan sumber daya antara lain sebagai:
Dalam pengertian umum, sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Sumber daya diperlukan bukan karena dirinya sendiri, melainkan diperlukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Sumber daya juga dapat menghasilkan utilitas tanpa melalui proses produksi.
Pengertian sumber daya pada dasarnya mencakup aspek yang jauh lebih luas. Dalam literature sering dinyatakan bahwa sumber daya memiliki nilai intrinsic. Nilai intrinsic adalah nilai yang terkandung dalam sumber daya, terlepas apakah sumber daya tersebut dikonsumsi atau tidak, atau lebih ekstrem lagi. Dalam ilmu ekonomi konvensional, nilai intrinsic ini sering diabaikan sehingga menggunakan alat ekonomi konvensional semata untuk memahami pengelolaan sumber daya sering tidak mengenai sasaran yang tepat.

Dalam memahami sumber daya alam, ada dua pandangan yang umumnya digunakan. Pertama adalah pandangan konservatif atau sering disebut juga pandangan pesimis atau perspektif Malthusian. Pandangan kedua adalah pandangan eksplotatif atau sering juga disebut sebagai perspektif Ricardian.

Secara umum sumber daya alam dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. Pertama adalah sebagai kelompok stok. Sumber daya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi terhadap sumber daya tersebut akan menghabiskan cadangan sumber daya. Kelompok kedua adalah sumber daya alam yang disebut yang disebut flows (alur). Pada jenis sumber daya ini jumlah kuantitas fisik dari sumber berubah sepanjang waktu.

Beberapa konsep pengukuran ketersedian yang digunakan antara lain :
Adalah konsep pengukuran deposit yang belum diketahui namun diharapkan ditemukan pada masa mendatang berdasarkan survey yang dilakukan saat ini. Pengukuran sumber daya ini biasanya dilakukan dengan mengeksploitasi laju pertumbuhan produksi dan cadangan terbukti pada periode sebelumnya.
Konsep pengukuran ini digunakan untuk mengukur deposit yang mungkin ditemukan pada daerah yang sedikit atau belum dieksplorasi.
Adalah deposit yang sudah diketahui atau ditemukan namun dengan kondisi harga output dan teknologi yang ada saat ini belum bisa dimanfaatkan secara ekonomis.
Adalah sumber daya alam yang sudah diketahui dan secara ekonomis dapat dimanfaatkan dengan teknologi, harga, dan permintaan yang ada saat ini.
Untuk jenis sumber daya dapat diperbaharui ada beberapa konsep pengukuran ketersediaan yang sering digunakan. Pengukuran tersebut antara lain:
Untuk mengetahui potensi atau kapasitas sumber daya guna menghasilkan barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu.
Konsep pengukuran berkelanjutan di mana ketersediaan sumber daya diukur berdasarkan kemampuannya untuk menyediakan kebutuhan bagi generasi kini dan juga generasi mendatang.
Kemampuan sumber daya alam dapat pulih untuk menyerap limbah akibat aktivitas manusia.
Lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organisme. Namun, pertumbuhan yang terus menerus akan menimbulkan kompetisi terhadap ruang dan makanan sampai daya dukung lingkungan tidak mampu lagi mendukung pertumbuhan.

Pemahaman terhadap sumber daya alam adalah memahami juga kapan sumber daya tersebut akan habis. Biasanya tingkat kelangkaan sumber daya alam diukur secara fisik dengan mengukur sisa umur ekonomis. Dengan berkurangnya konsumsi, ekstransi juga berkurang sehingga faktor pembagi dalam pengukuran fisik diatas menjadi kecil. Hal ini menimbulkan kesimpulan yang keliru karena seolah-olah sisa ekonomis sumber daya kemudian menjadi panjang dan sumber daya alam tidak lagi menjadi langka.
Menyadari akan kelemahan pengukuran fisik ini, Hanley (1997) menyarankan untuk menggunakan penggukuran moneter dengan cara :
Selain konsep ekonomi dan fisik, pengukuran kelangkaan sumber daya juga dapat didekati dari interaksi antara ketersedian sumber daya dan biaya ekstraksi sepanjang waktu. Dengan adanya keterkaitan ini, Hall dan Hall (1984) melihat bahwa ada empat tipe pengukuran kelangkaan, yakni :
 
Sumber daya alam merupakan faktor input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumber daya tersebut tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi juga akan menghasilkan output yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan ketersedian sumber daya alam.

Penutup

Artikel ini membahas tentang pengertian sumber daya alam, klasifikasi, dan pengukurannya. Oleh karena perspektif atau pandangan terhadap sumber daya alam pada dasarnya dapat dilihat dari perspektif Malthus maupun perspektif Ricardian, artikel ini menyajikan bagaimana pengukuran kelangkaan sumber daya alam dilihat dari kedua perspektif tersebut. Artikel ini di akhiri dengan menyajikanketerkaitan antara aktivitas ekonomi dan ketersediaan sumber daya alam.

Referensi :
Fauzi, Akhmad. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Gramedia pustaka utama. Jakarta

1 komentar: